Protista - Janice's Zone

Welcome To My Blog!

Breaking

Minggu, 25 November 2018

Protista

A.  Ciri Ciri Protista     

Nama Protista  berarti “ yang paling pertama “memiliki inti sel sejati sehingga disebut eukariota Merupakan organisme bersel satu ( uniselluler ) yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungi,  Protista pertama kali digunakan oleh Ernst Haeckel tahun 1866. Protista dapat hidup di berbagai lingkungan seperti di perairan. Banyak protista yang seperti Alga yang merupakan organisme yang dapat berfotosintesis, plankton yang hidup di laut, ada juga Protista Kinetoplastids dan Apicomplexa yang dapat menyebabkan sakit seperti Malaria dan penyakit tidur.
Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
  1. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur
  2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
  3. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga

B. Sejarah Klasifikasi pada Protista

–       Pada tahun 1820 seorang Biologist Jerman Georg A. Goldfuss mengenalkan Divisio pertama dari Protista yaitu Protozoa yang merupakan organisme yang memiliki Cilia. Pada tahun 1845, kelompok ini terdiri atas hewan uniseluler seperti Foraminifera dan Amoeba.
–       Pada tahun 1860 John Hogg menyatakan bahwa Protista terdiri atas sel yang masih primitif antara hewan dan tumbuhan. Dia menjelaskan bahwa protista merupakan Kingdom ke empat di alam setelah kindom tumbuhan, hewan, dan mineral.
–     Kingdom mineral telah diubah dari taksonomi oleh Ernest Haeckel, meninggalkan tumbuhan, hewan, dan Protista sebagai kingdom yang primitif.
–       Herbert Copeland mengembangkan kembali pernyataan John Hogg dan berargument bahwa Protista merupakan awal dimulainya kehidupan. Herbert Copeland tifdak setuju dengan pernyataan Haeckel’s yang enyatakan bahwa Bentuk protista yang tidak punya inti seperti bakteri. Copeland’s menyatakan bahwa Eukariotiks terdiri atas Diatom, Alga hijau, dan fungi. Klasifikasi ini berdasarkan Whittaker’s yang telah menjelaskan Fungi, Hewan, Tumbuhan, dan Protista sebagai empat Kingdom dalam kehidupan. Kingdom Protista kemudian dimodifikasi dan dipisahkan dari Prokariotik dan dipisahkan juga dari Monera, meninggalkan Protista sebagai microorganisme yang Eukariotik.
–       Pada abad ke 20 terdapat lima kingdom dalam kehidupan, yaitu hewan, Tubuhan, protista, Monera, dan Fungi.

C. Protista menyerupai jamur

Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang Protista karena dalam stadium muda atau dewasa   mampu bergerak aktif seperti hewan.
Klasifikasi Protista menyerupai jamur
Adapun klasifikasinya dibagi menjadi 3, yaitu:
  1. Acrasiomycota
  2. Myxomycota
  3. Chytridiomycota
  4. Oomycota
  1. Acrasiomycota, dengan cirri-ciri sebagai berikut :
–       Dalam keadaan lingkungan normal , tubuh berupa miksamuba uninukleat (berinti satu), dan dapat membentuk pseudoplasmodium multinukleat (berinti banyak) dapat membentuk sporangia bertangkai yang berisi spora,
–   Umumnya terrestrial
–   Merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak).
–       Reproduksi dengan membentuk spora, pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid.
Contoh : Dictyostelium sp, Discoideum sp
bkgnd1Gambar 6.1. Dictyostelium discoideum
  1. Myxomycota, dengan ciri-ciri :
    1. Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk.
                   arcyria
                 Arcyria.                                       
Fuligo septicaFuligo septica                        
Tubifera ferrCigarsGE

Tubifera ferruginosa


PysariumGambar 6.2. Physarium sp
  1. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif.
Fase vegetatif, plasmodium bergerak amuboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid.
Dalam keadaan lingkungan normal, tubuh berupa plasmodium multinukleat, jika keadaan tidak menguntungkan akan membentuk sporangia yang bertangkai dan berisi spora. Spora akan tumbuh menjadi miksamuba atau miksiflagella.

Daur hidup MyxomyceteGambar 6.3.  Daur Hidup Myxomycotina dan Acraciomycotina
  1. Chytridiomycotadengan ciri-ciri :
    1. Tubuh umumnya uniseluler dan mampu bergerak aktif dan kebanyakan hidup di lingkungan akuatik
    2. Banyak yang hidup parasit pada algae, tanaman dan insekta, sebagian lain ada yang saprofor
    3. Reproduksi seksual dengan gametogami dan aseksual dengan zoospore berflagela
contoh : Citridiales sp 
ChytridalesGambar 6.4. Citridiales
  1. Oomycota (jamur air) dengan ciri-ciri :
    1. Tubuh berupa benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya  berinti banyak , kebanyakan hidupnya di akuatik dan terrestrial
    2. Dinding sel dari selulose
    3. Reproduksi aseksual membentuk zoospora berflagel untuk berenang.
     Reproduksi seksual dengan membentuk gamet (oogami) setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora.
Fase diploidnya panjang. Pembuahan seksual, terjadi melalui bersatunya gamet jantan dan betina menghasilkan oospora dengan fase diploid panjang
 Contoh spesies dari Oomycota :
  1. 1.     Sapralegria pamitic, Jamur yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air/ kolam / aquarium
  2. Phytophthora infestans, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman kentang
  3. Phytophthora  nicotianae, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit  pada tanaman tembakau
  4. Phytophthora faberi, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman  karet
  5. Phytophthora palmifora, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman kelapa
  6. Phytophthora citrophthora, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman pada tanaman jeruk
  7. Phythium sp, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman menyebabkan busuknya pada kecambah tembakau, kina, bayam, kemiri, jahe dan nanas
           saprolegnia
Gambar 6.4. Daur Hidup Saprolegnia sp

D. Protista Menyerupai Hewan

Protozoa

Protozoa merupakan hewan yang pertama, terdiri atas satu sel ( unisellualer ), sehingga bersifat  mikroskopis  ( dapat terlihat kalau menggunakan mikroskop, ukurannya  antara 3 sampai 1000 mikron, apabila lingkungan tidak menguntungkan hewan ini dapat membentuk sista, apabila lingkungan menguntungkan sista ini pecah dan membentuk hewan aktif lagi, Protozoa dalam suatu ekosistem merupakan konsumen yang bersifat Holozoik karena memakan zat-zat organik yang sudah jadi.
Sub regnum Protozoa dibagi atas 4 phylum yaitu :
1. Sarcodina / Rhizopoda, dengan cirri-ciri :
a. Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia), yang merupakan penjuluran sitoplasma
b.Sitoplasma terdiri atas ektoplasma yang jernih dan lebih encer dibagian luar serta endoplasma yang keruh dan koloidal (kental) di sebelah dalam
c. Reproduksi dengan pembelahan biner
d.Memiliki vakuola makanan untuk mencerna makanan yang dimasukkan ke dalam sel (fagositosis) dan vakuola kontraktil untuk menjaga keseimbangan nilai osmosis sel (osmoregulasi)
Contoh 6.1 Amuba proteus
Beberapa contoh Sarcodina yang lain :
1. Radiolaria :hidup dilaut tersusun  zat kersik tanah   radiolaria untuk bahan penggosok.
2. Foraminifera Fosilnya dilaut dapat digunakan sebagai petunjuk adanya  minyak bumi.
3.  Entamoeba :
a. Entamoeba disentri atau Entamoeba hisolityca   menyebabkan
penyakit disentri
b. Entamoeba coli  menyebabkan penyakit diare
c. Entamoeba gingivalis menyebabkan penyakit pada gigi
2. Flagellata/ Mastigophora.
Memiliki alat gerak berupa flagellum ( bulu cambuk ), ada yang memiliki klorofil., ada yang hidup bebas dan ada yang parasit pada manusia.
Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi dua yaitu:
  1. Flagellata autotrofik (berkloroplas) , dapat berfotosintesis. Contohnya Euglena viridis, Noctiluca mliliaris, volvox globator.
  2. Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas), tidak dapt berfotosintesis.
Contohnya Trypanosoma gambiense, Leishmania. Sebagian besar hidup bebas dan ada pula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan, atau saprofit pada organisme mati.
Flagellata juga dibagi menjadi dua yaitu : Fitoflagellata dan zooflagellata.1). Fitoflagellata
adalah flagellata yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kromatofora. Fitoflagellata mencerna makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernanya di dalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofit). Habitat fitoflagellata di perairan bersih dan perairan kotor. Fitoflagellata bergerak dengan menggunakan flagella.
Ciri-ciri Fitoflagellata :
a). struktur tubuh
Tubuhnya diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya Volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
b). Reproduksi
Cara reproduksi ada dua, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri.
c). Klasifikasi
Dibagi menjadi 3 kelas:
(1). Euglenoida
Contohnya yang terdapat pada Euglena viridis.
Ciri-ciri :
–     Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel.
–     Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
–     Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk
–     Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.
–     Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis
–     Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil
.flagellataGambar 6.8.  Euglena sp
(2).  Dinoflagellata :
contohnya terdapat pada Noctiluca milliaris,
Ciri-ciri :
–     TubuhnyaMemiliki satu flagella, satu panjang dan satu pendek
–     Dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu
–     Tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik.
noctiluca5
Gambar 6.9. Noctiluca milliaris
(3).  Volvocida
Contohnya : Volvox globator
Ciri-ciri :
–     bentuk tubuh umumnya bulat
–     koloninya terdiri dari ribuan hewan bersel satu yang masing-masing memiliki dua flagella
–     Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.
volvoxxGambar 6.10. Volvox globator
2). Zooflagellata
Adalah flagellata yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan. Ada yang hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit. Mempunyai :
a). Struktur tubuh
Bentuk tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella yang berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan menggoyangkan flagella, selain itu flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
b). Reproduksi
Dilakukan secara aseksual dengan membelah biner secara longitudinal , sedangkan reproduksi seksual belum diketahui.
Contohnya adalah:
(1). Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun , merupakan parasit dalam darah vertebrata , dan tidak membentuk kista.
Jenis jenis Trypanosoma antara lain adalah:
(a). Tripanosoma gambiense menyebabkan penyaki tidur,  vektornya lalat tse tse             
trypanosoma-gambienseGambar 6.11. Tripanosoma gambiense
(b). Tripanosoma rhodosiensis menyebabkan penyaki tidur vektornya lalat tse tse
Glosina morsitans )
Trypanosoma_rhodesienseGambar 6.12. Tripanosoma rhodosiensis
(c). Tripanosoma cruzi menyebabkan Changas anemia berat vektornya lalat Triasoma
.
trypanosoma-evansiGambar 6.13. Tripanosoma cruzi

(d). Tripanosoma evansi menyebabkan penyaki surah pada ternak.
typanosoma-evansiGambar 6.14. Tripanosoma evansi
(2).Leishmania
Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh darah.
Jenis-jenis Leismania adalah :
(a). Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir , sekitar laut tengah , dan india.
(b). Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut penyakit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Amerika selatan.
(c). Leishmania brasiliensis, juga oenyebab oenyakit kulit dimeksiko dan amerika tengah selatan.
Leishmania_tropica_7Gambar 6.15. Leishmania
3. Ciliata (Ciliophora)
 Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. silia umumnya memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
ciliata juga memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli
parameciumGambar 6.16. Paramaecium caudatum
stentorGambar 6.15. Stentor
4.  Sporozoa.
     Disebut hewan berspora dan tidak memiliki alat gerak, tidak memiliki vakuola kontraktil karena langsung diabsorbsi protoplasma, parasit pada hewan dan manusia.
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Contoh : Plasmodium.
MONOCYSTICGambar 6.17.  Monocystis
Toxoplasma sp, parasit pada kucing, anjing, kera, burung, tetapi dapat menyerang pada manusia dan menimbulkan penyakit toksidiosis yang dapat menyebabkan kebutaan pada anak yang dikandung dan dapat pula menyebabkan penyakit hydrocephalus pada janin di kandungan
Plasmodium ada 3 macam berdasarkan sporulasi :
  1. Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria tertiana, dengan gejala demam (masa sporulasi) ,selang waktu 48 jam
Slide8Gambar 6.19. Plasmodium vivax
  1. Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana , dengan gejala demam (masa sporulasi) , selang waktu 72 jam
  2. Plasmodium falciparum : Penyebab penyakit malaria tropika, dengan gejala demam (masa sporulasi) , yang tidak teratur. Bisa 1- 3 X 24 jam.
Plasmodium Falciparum 2Gambar 6.20. Plasmodium falciparum
  1. Plasmodium ovale : Penyebab penyakit malaria ovale tertiana (limpa), dengan gejala demam lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax. Dengan masa sporulasi 48 jam. Tetapi plasmodium ini tidak ditemukan di Indonesia
siklus hidup plasmodium 2Gambar 6.18. Siklus Hidup Plasmodium    
Keterangan :
      A.Fase Aseksual : didalam tubuh manusia
  1. Nyamuk menggigit tubuh manusia sporozoid yang berada di air liur akan masuk tubuh manusia
     dan langsung menyerang  sel darah merah ( erytrosit ) membentuk :
  1. Merozoid
  2. Erytrosit pecah ada yang membentuk sporozoit dan gametosit ( jantandan betina ).
  3. Sporozoid akan menyerang sel darah merah yang lain disebut Sporulasi

    A.Fase Aseksual : didalam tubuh nyamuk
  1. Nyamuk menggigit tubuh manusia yang terkena penyakit malaria.
  2. gametosit  tertelan nyamuk mikrogamet  membentuk sperma, makrogamet membentuk telur.
  3. makrogamet bersatu dengan mikrogamet membentuk zigot.
  4. zigot dalam usus membentuk ookinet.
  5. ookinet  berubah jadi ookista.
  6. ookista membentuk sporoblast.
  7. sporoblast pecah.
  8. spora menyebar saluran pencernaan akhirnya ke air liur.

E. Protista menyerupai Tumbuhan  ( Alga )

Ganggang ( Alga )
      Tumbuhan ganggang berupa tumbuhan talus ada yang bersel satu berbentuk benang, atau bersel banyak. Tumbuhan ini telah mempunyai klorofil yang terdapat dalam kloroplas, mempunyai pigmen tambahan lain yang dominan, serta dapat membentuk gamet dalam alat pembiakan bersel satu Tumbuhan ganggang berkembang biak secara aseksual dan secara seksual, pembiakan aseksual terjadi dengan cara membelah diri, fragmentasi atau membentuk zoospora. Pembiakan secara seksual ialah membentu gamet berupa isogamete atau heterogamet. Gamet yang berupa heterogamet terdiri dari gamet jantan atau spermatozoid dan gamet betina atau ovum.
Berdasarkan pigmen yang dominan tumbuhan ganggang dibagi menjadi empat golongan yaitu
sebagai berikut       :
  1. Ganggang hijau (Chlorophyta)
  2. Ganggang cokelat (Phaeophyta)
  1. Ganggang merah (Rhodophyta)
  2. Ganggang keemasan (Chrysophyta)
  1. Pyrrophyta (ganggang api)
  1. Ganggang hijau (Chlorophyta).
Tubuhnya ada yang bersel satu ( uniseluler ) ada yang bersel banyak ( multiseluler ) berupa benang,lembaran,  memiliki klorofil, pembiakan aseksual membentuk zoospora berflagel ganda, pembiakan seksual  : bersatunya gamet betina dan gamet jantan menghasilkan  oospora, fase diploidnya panjang.
Contoh :
a. Chlorella.
gangang hijau bersel satu tidak bergerak, dapat dipergunakan sebagai sumber makanan baru
chlorella 2Gambar 6.21. Chlorella.
b. Euglena.
gangang hijau bersel satu bergerak, dalam klasifikasi ada yang memasukkan kedunia hewan yaitu Flagellata.                      
Slide2Gambar 6.12.. Euglena.
c. Volvox globator
gangang hijau berkoloni  bergerak, dalam klasifikasi ada yang memasukkan kedunia hewan yaitu Flagellata.                       
Gambar 6.23.  Volvox globator.
d.   Spirogira
Merupakan gangang hijau berbentuk benang,kloroplast bentuk pita yang melingkar seperti spiral, Pembiakan vegetatif  : fragmentasi, Pembiakan generatif  : konjugasi.
alga hijauGambar 6.24.. Spirogira

e. Ulva
Merupakan gangang hijau berbentuk lembaran,dikenal sebagai
Pembiakan vegetatif  : fragmentasi,
Pembiakan generatif  : konjugasi.
ulvagambar Ulva
2. Ganggang cokelat (Phaeophyta)
Berklorofil a dan c , karoten dan xantofil, warna coklat ini disebabkan  pigmen yang paling dominant  fukosanin ( warna perang ) sehingga warna lain tertutupi, berbentuk lembaran, pembiakan aseksual   dengan fragmentasi, pembiakan seksual  : isogami, ada yang menghasilkan asam alginat  contohnya : Macrocytis dan laminaria sebagai bahan campuran es krim, cat dan berbagai bahan obat-obatan dan berbagai bahan lateks sintetis, Kebanyakan hidup dilaut Contoh :  Fucus, sargasum dan laminaria.
3. Ganggang Merah (Rhodophyta).
Berklorofil a dan d , karoten dan fikosianin, warna coklat ini disebabkan  pigmen yang paling dominant  fikoeritrin ( warna merah ) sehingga warna lain tertutupi, bentuk benang filamen, pembiakan aseksual   spora, pembiakan seksual  : pembentukan gamet, ada yang dimanfaatkan untuk membuat agar-agar, kebanyakan hidup dilaut.,
4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta).
Memiliki klorofil a dan c , pigmen kuning dan coklat, warna coklat ini disebabkan  pigmen yang paling dominant  karoten  ( warna kuning ) sehingga warna lain tertutupi, bentuk bersel tunggal dan bersel banyak, kebanyakan hidup dilaut merupakan 90 % fitoplankton dilaut, ada yang menjuluki rumput laut ( Grass of the sea ) Contoh :  Diatomae.
5. Pyrrophyta (ganggang api)
Istilah ganggang api muncul karen beberapa alasan antara lain, beberapa spesienya mampu berpendar, beberapa spesies pada musim tertentu dapat meluap jumlahnya sehingga timbulnya red tide (air laut warna merah) Beberapa ganggang api juga ada yang menghasilkan racun dan dapat membunuh ikan dan hewan laut di sekitarnya. bahkan, manusia yang memakan makanan laut yang sudah tercemar racun tersebut dapat mengalami kerusakan otak. ganggang api hanya hidup di laut dan dikenal sebagai produsen utama plankton. Ganggang api bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Contoh ganggang api adalah gonyaulax dan nocticula.

Peranan Protista bagi Kehidupan Manusia

Protista  memiliki beberapa nilai ekonomis bagi manusia yaitu;
  1. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST). digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
  2. Ganggang keemasan misalnya diatom, sisa sisa cangkangnya membentuk tanah dan dapat digunakan sebagai bahan peledak.
  3. Laminaria digitalis, sebagai penghasil yodium untuk penyakit gondok.
  4. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
  5. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri.
  6. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
  7. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan.
  8. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
  9. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
  10. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
  11. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
  12. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca.
  13.  Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
  14. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi).
Beberapa Protista  yang merugikan, antara lain:
  1. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
  2. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
  3. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
  4. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
  5. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
  6. Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.
  7. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar